Tulisan ini merupakan lanjutan project #FlashFictionBersambung @benzbara_ Perempuan Dalam Mimpi Episode 1
Perempuan Dalam Mimpi Episode 2
Sore.
Saat dimana matahari pulang bekerja
dengan menjinjing senja. Aku baru saja meninggalkan kafe itu dengan perasaan
yang tak menentu. Ini benar-benar hari yang aneh. Entah mengapa aku datang
kembali menunggunya di sana. Di kafe itu, tempat biasa kami memadu rindu. Sejak
kepergiannya dua bulan lalu, aku tak pernah lagi mengunjungi kafe ini. Aku
takut, ingatanku tentangnya akan membuat dia tidak tenang di sana. Di sisi
Tuhan, dalam pelukan bidadari-bidadari surga.
Aku sendirian. Hanya termenung
sambil sesekali menyeruput kopi dan sepuntung rokok yang biasa dia pesan. Ya,
aku memang sedang mengenangnya di sini, mengingat kebersamaan kami yang sudah
berjalan hampir tiga tahun, bahkan berencana untuk menikah. Mengingat bagaimana
dia biasa membelai rambutku, bagaimana dia memeluk erat tubuhku, bagaimana dia
mengajak aku bercanda, bagaimana dia membuat hidupku lebih berwarna. Aku
mengingatnya dengan rasa hilang yang besar dan senyum yang kecil. Lagi-lagi aku
tidak ingin membuatnya tidak tenang di sana. Aku harus ikhlas, membiarkan dia
menjadi kekasih Tuhan seutuhnya.
Keanehan kedua hari ini. Aku
didatangi seorang lelaki.
Kedatangannya memecah hening
lamunanku. Tiba-tiba saja dia menyerudukku dengan berkata, “Kamu perempuan yang
ada di dalam mimpiku”.
Aku heran. Aku tidak mengenalnya,
melihatnya pun belum pernah. Tapi dengan yakin dia berkata demikian. Tidak
cukup sekali, bahkan berulang kali dia mengatakannya. Aku hanya mengimbangi
percakapan ini dengan tanya dan raut wajah heran.
Benar-benar orang yang aneh. Baru
saja bertemu sudah mengatakan aku perempuan yang seringkali hadir dalam
mimpinya. Benar-benar modus berkenalan yang aneh menurutku. Unik ? tentu saja
tidak, itu aneh. Selain itu dia juga menyebalkan. Dia sudah membuyarkan
kenanganku di sana. Kenangan yang sedang aku gali dari tiap jengkal ingatan
dalam otak yang tersimpan rapi di hati. Ya, aku selalu mengingat tiga tahun
kebersamaan kami dalam otak, dan yang baik-baik akan menjadi kliping terindah
dalam hati. Kenangan buruk sudah aku buang jauh. Bukankah hati diciptakan Tuhan
untuk mengembangbiakkan kebaikan dan keindahan ?
Hey, tunggu sebentar. Sepertinya
dia mengubah mood ku sekarang.
070515; 11:45 AM
ReplyDelete