Saya
tidak mengenalmu secara baik. Kita hanya sering bertemu. Tak saling bicara
bahkan, namun dalam beberapa kesempatan, saya menatapmu lama. Seperti masuk ke
dunia asing yang tak benar-benar asing. Saya melihat sesuatu yang berbau bukan
sekarang. Entah lalu atau depan. Kadang-kadang malah keliaran.
Beberapa
teman yang saya ajak bicara tentangmu (maaf, bukan seperti bergosip), sebagian
mengamini, sebagian lagi abu-abu. Mereka yang ragu, saya pikir, kurang tamasya
jiwa. Atau, menolak ingat? Sedang yang setuju, mungkin mereka terlalu
melankolis.
Hari
ini, kita kembali bertemu, di siang yang ganjil. Saya, orang yang tadi
tunggang-langgang menyelamatkan jemuran. Kau lihat? Ah, pasti banyak orang melakukannya.
Bagaimana kalau ‘lukuluk-kuluk!’ Kau ingat? Saat kecil, saya sering berteriak
seperti itu untuk menyambut kedatanganmu. Tak dengar?
Uh,
sudahlah. Tak penting juga kau mengingat saya. Yang penting, ingatan tentang
saya yang kau sebar, lewat kehadiranmu yang genang, di kepala-kepala.
Tunggu-tunggu,
bagaimana mungkin yang tak saling kenal, memberi kabar seseorang yang orang itu
kenal, tanpa kenal? Rumit sekali mengartikanmu. Pendek kata, kau tukang pos!
Tukang pos langit! Nah, itu dia. Sebentar, ingatan itu kabar atau bukan? Setahu
saya, rindu adalah sebaikbaiknya oleh-oleh. Apa oleh-oleh boleh berbentuk
kabar?
Kabar
memang seringkali ditunggu, tapi bukankah lebih menyenangkan menjemput. Menunggu
hanya menjauhkan, sedang menjemput memangkas jarak. Benar, kan?
Oh,
ya, perempuan saya sedang tidur sekarang, tolong kabarkan hal-hal baik dalam
mimpinya. Jangan katakan saya menulis surat padamu. Saya selalu menulis
tentangnya, namun ia mengira sebaliknya. Cemburu wanita terkadang mampu
melampaui yang nyata. Entah bagaimana jika pacarnya seorang penyair.
Sudah
dulu, sebungkus indomie dan sebutir telur memanggil saya. Mereka manja saat kau
datang. Satu lagi, jika kau belum kenal perempuan saya, ia yang selalu kau
kabarkan pada saya, di tiap kedatanganmu.
Salam
kenal.
Semangat nulis, Kak. Cakep. :D
ReplyDeletehttp://www.cewealpukat.me/
Mangat!! :D
DeleteAh kata-kata nya manis
ReplyDeleteYang manisnya panjang harusnya kenangan, bukan kata-kata. Hehehe.
ReplyDelete