Aku suka senyum
kamu, terlebih jika senyum itu karena aku meski bukan untuk aku. Membuatmu
tersenyum mungkin takdir Tuhan untukku, menikmati senyummu bahagiaku. Setelah
lama tak ku nikmati senyum itu...Hemm...tunggu sebentar. Mungkin kalender
masehi tidak menghitung lama, mungkin rinduku yang berlebih. Mungkin.
Sejak
pertengkarang lucu kita kemarin, kupikir kita akan saling tak acuh. Iya lucu,
kamu cemburu karena dia sahabatmu, jika bukan, mana ku tahu. Tapi untungnya ada
Sky Fall yang buat aku penasaran, dan ada dia yang menjawab kepenasaranku itu,
serta disertakannya namamu yang buat aku makin tak sabaran.
Sempat aku
berpikir ini akan membosankan, meski 007 bertengkar hebat di atas kereta yang
melaju cepat, kamu terlalu sibuk berdua layaknya wanita mengumpat. Tapi waktu
mencairkan suasana, kita tersenyum seraya bertatap. Andai James Bond sempat
melihat, mungkin dia akan benar-benar mati karena kalah memikat. Aku terpikat,
seperti suara petir, selalu kalah cepat oleh kilat.
Kamu tahu,
sampai ketika M benar meninggal, sampai ketika gusarmu benar tertanggal, aku
sadar ini semua harus tertinggal. Tapi biarlah, aku senang, kamu juga senangkan
?
Karena bila
semua malam seperti malam itu, mana kita pernah tahu rasanya merindu.
Maaf, baru kali
ini kamu bisa dengar ini. Aku hanya tidak ingin buatmu terlalu besar kepala,
karena harusnya pintu hatimulah yang kamu perbesar untuk menerima setiap
proposal cinta yang datang.
#inspirasi dari
adekakakzone
070515; 11:24 AM
ReplyDelete