Monday, 7 November 2011

SMS (senang membuat senyum)

Standard
Sore yang dingin, dengan cahayanya yang tertutup awan mendung beriring suara angin, saya duduk di ruang tamu rumah orang tua saya, baru saja terbangun dari tidur siang saya yang singkat. Bukan tusukan dinginnya cuaca yang membawa saya kembali ke alam nyata, tapi sebuah pesan singkat kiriman seorang teman yang menjadi penyebabnya, ia mengirimkan beberapa baris puisi yang kurang lebihnya seperti ini, “ kini ku sendiri, rasa ini tak mungkin terwujud dalam kisah kasih kita, kini ku mengerti, tulus cinta ini hanyalah mimpi panjang yang tak pernah usai, karena tuk bersamamu bagaikan memeluk bulan ”. Jangan tersenyum cemas dulu teman, ini bukan sms khusus untuk saya, hanya saja  kebetulan saya mendapat jatah untuk ungkapan hatinya itu. Kembali ke cerita. Sejenak saya tersenyum, dorongan untuk membalas sms itu membatalkan nafsu diri kembali ke peraduan. Tapi apa yang harus saya tulis, sedikit memutar otak, jari pun menari di atas keypad, “ jika aku bulan bagimu, tidakkah kau bisa melihat indahku walau kau tak mampu memelukku, kan ku lindungi dirimu dengan sinarku, ku temani langkah di tiap malammu, dan ku kirimkan teman kecilku untuk hiasi langit mimpimu “. Bukan seuntai kata yang puitis, karena saya bukan termasuk orang yang romantis. He..he..he. Tanpa pikir panjang, sms langsung saya kirimkan.

Saya lepaskan pandangan saya dari layar kecil di tangan, kemudian menatap ke arah luar jendela, hujan telah turun, rintikannya bagaikan lantunan nada alam, dengan gesekan daun-daun yang tidak ingin ketinggalan, membuat saya kembali teringat akan masa silam. Hemm...masa yang indah bagi saya, tapi saya belum ingin membagikannya kepada kalian. He..he. Dalam pikiran ini terngiang, dalam hati ini terkenang, saya pun larut dalam lamunan, namun kembali disadarkan oleh getaran hp di tangan. Ternyata sms balasan dari teman saya tadi, singkat ia membalas, he.he.., begitu tulisnya. Saya pun kembali tersenyum, tapi saya juga bingung apa maksud dari senyuman saya ini, mungkin saya senang atau juga gembira, halah, sama saja, hhe.., tidak begitu penting memang, hanya saja, mampu membuat orang lain tersenyum, apalagi di saat orang itu bersedih, merupakan sesuatu yang penting bagi saya, bahagia seseorang bukan hanya tanggung jawab dirinya, tapi juga tanggung jawab kita sebagai seorang insan.

Maaf sebelumnya jika teman-teman mengharapkan sesuatu yang lebih dari tulisan ini, saya hanya tidak ingin tersenyum sendiri, takutnya orang berpikir saya ini gila, padahalkan saya ini yang membuat orang tergila-gila. Ha..ha..ha....itulah alasan mengapa saya menuliskan ini, agar banyak yang tersenyum mungkin karena tertipu, tapi tentu saja bukan sebuah senyuman palsu, kalaupun tidak lucu, sekedar senyum partisipasi sepertinya juga perlu.
Selamat senyum.
                                                                                                                                                                29 November 2010

1 comment: